Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal 5 Ritual Adat di Makassar yang Unik dan Bikin Penasaran


Makassar dikenal sebagai kota yang multikultur dan etnik. Oleh karenanya, warisan budaya di kota yang dulunya disebut Ujung Pandang ini begitu beragam. Apakah kamu salah satu orang yang suka mengeksplorasi budaya lokal di suatu daerah? Kalau iya, maka Makassar yang merupakan ibu kota Sulawesi Selatan ini adalah destinasi yang tepat bagimu. Nah, berikut ini adalah lima ritual adat di Kota Makassar yang tidak boleh kamu lewatkan.

1. Menre Bola


Dari namanya saja, sudah terdengar unik ya? Menre Bola adalah ritual adat yang dilakukan oleh suku Bugis yang tinggal di Kota Makassar. Ritual ini diadakan untuk meminta keberkahan kepada Tuhan, sehingga rencana pendirian rumah dapat berjalan dengan lancar.
(sumber : terkini.id)

Pimpinan ritual ini dinamakan panrita bola atau juga sering disebut sanro bola. Uniknya, ritual Menre Bola biasanya dilakukan di tempat bahan material bangunan diletakkan. Dengan demikian, bahan material bangunan tersebut bisa ikut dimintakan restu kepada Sang Pencipta.

2. Mappalili


Mappalili adalah ritual turun sawah yang diadakan untuk meminta berkah dari Sang Pencipta. Upacara adat ini bisa kamu temukan di daerah Segeri, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Biasanya, ritual yang dirayakan setahun sekali ini dipusatkan di sebuah rumah adat yang disebut Arajang Segeri.

Dikenal sebagai salah satu upacara penting di Segeri, Mappalili bahkan dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut. Puncak acara pun ditandai dengan diaraknya seserahan yang telah disiapkan warga ke sawah. Masyarakat Segeri juga percaya bahwa ritual Mappalili dapat mendatangkan keberkahan dari Tuhan, sehingga hasil panen padi mereka jadi melimpah dan berkualitas unggul.

3. Suru Maca


Datangnya bulan suci Ramadan selalu disambut meriah oleh masyarakat Indonesia. Berbagai acara adat pun kerap dilakukan untuk menandai kehadiran bulan penuh berkah ini. Di Makassar, kamu bisa menjumpai upacara Suru Maca. Ritual ini dirayakan oleh suku Bugis-Makassar dan dilakukan seminggu sebelum bulan puasa tiba.
(sumber : phinemo.com)

Selama prosesi berlangsung, masyarakat akan meletakkan beragam kuliner tradisional di atas lantai atau tempat tidur. Kemudian iringan doa pun dipanjatkan sebagai wujud syukur datangnya bulan Ramadan, yang dipimpin oleh seorang panrita atau orang yang dianggap sebagai guru atau sesepuh.

4. Rambu Tuka


Ritual adat ini dirayakan oleh suku Toraja dengan tujuan menunjukkan rasa syukur sehabis panen, pernikahan, atau saat mengganti atap tongkonan (rumah adat Toraja). Biasanya, seluruh rumpun keluarga akan hadir untuk meramaikan ritual ini. Tujuan dari Rambu Tuka sendiri memang mempererat tali silaturahmi di antara anggota keluarga.

Di Tana Toraja, upacara adat ini juga sering disebut Ma’Bua atau Meroek. Selama acara berlangsung, masyarakat akan mempertontonkan tari-tarian, nyanyian, dan beberapa adat budaya Toraja yang unik. Selain itu, masyarakat juga melakukan persembahan berupa babi atau ayam diberikan kepada para Deata, simbol Dewa yang dipercaya oleh suku Toraja.

5. Accera Kalompoang


Arti harfiah dari upacara unik ini adalah persembahan suci yang dilakukan kepada Kerajaan Gowa. Accera Kalompoang dilakukan secara rutin setiap hari raya Iduladha, yang biasanya dipusatkan di Istana Balla Lompoa ri Gowa. Dilakukan berturut-turut selama dua hari, ritual ini akan dimulai dengan pemotongan kurban berupa kerbau, pemanjatan doa, dan penyebutan leluhur. Pada hari kedua, ritual Accera Kalompoang akan dilanjutkan dengan pengambilan air di sebuah sumur tua yang berada di Katangka, Gowa. Dalam prosesi tersebut, air tersebut lalu diarak oleh para peserta yang mengenakan pakaian adat Gowa.

Tertarik untuk mengunjungi beberapa ritual adat di atas? Yuk, susun rencana liburanmu ke Makassar sekarang juga! Selain itu, pesan hotel di Makassar kini jadi lebih mudah dengan aplikasi Airy. Kamu bisa booking hotel langsung dari ponsel pintarmu.

Metode pembayarannya juga beragam dan mudah, lho. Plus, ada jaminan 7 fasilitas yang disediakan untuk para tamu selama menginap. Jadi, kapan nih liburan ke Makassar?
Din
Din Bukan seorang yang jenius, hanya sekedar manusia biasa yang masih belajar menjadi yang lebih baik lagi.